Dalam bahasa Muna, pada mulanya tidak mengenal satuan meter dalam pengukuran. Penggunaan satuan meter dalam pengukuran sampai sekitar tahun 1980-an masih jarang digunakan. Satuan panjang dalam bahasa Muna dikenal beberapa istilah sebagai berikut:
- Rofa. Rofa artinya depa dalam bahasa Indonesia. 1 (satu) depa dalam bahasa Muna disebut serofa.
 - Wata. Wata adalah kayu yang telah ditebang dan terbaring di atas 
tanah. Namun ukurahnya bukan berarti 1 (satu) batang pohon 
keseluruhanya. Biasanya satuan Wata digunakan dalam mengukur panjang pagar. 1 wata (sewata)  kira-kira sekitar 2 depa (rarofa)
 - Dhari. Dhari artinya sepanjang 1 lengan atau kadang-kadang dalam bahasa Muna disebut sepaa, yakni diukur mulai dari ujung jari hingga batas lengan dekat bahu).
 - Siku. Siku artinya siku setengah lengah atau 1 hasta (lihat https://id.wikipedia.org/wiki/Hasta), yakni jarak antara ujung siku hingga ujung jari tengah.
 - Inere. Inere digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman yakni setinggi orang. Jadi ukurannya tinggi seseorang yakni mulai dari telapak tangan hingga ujung rambut. Misalnya mengukur dalamnya air jika kedalamannya setinggi orang dewasa, maka disebut seinere atau setinggi orang dewasa.
 - Tuda. Tuda artinya jengkal, jadi 1 (satu) jengkal dalam bahasa Muna yakni setuda.
 - Koinaha. Koinaha artinya jejak atau 1 telapak kaki yakni diukur dari ujung ibu jari kaki hingga ujung belakang telapak kaki. 1 telapak kaki dalam bahasa Muna disebut sekoinaha.
 - Bhengkala/dhungkala. Bhengkala artinya langkah. Jadi 1 langkah berarti sebengkala.
 
- ragha. Ragha digunakan untuk mengukur luas kebun dalam 1 hamparan. Jadi 1 hamparan dalam bahasa Muna disebut seragha. Biasanya masyarakat Muna dahulu berkebun tidak terlalu luas untuk 1 orang, biasanya 1 hamparan sekitar 1 hektar
 - bhante. Ukuran bhante juga merupakan satuan luas yakni 10 depa x 10 depa (10 rofa x 10 rofa)
 - bage. 1 bage adalah sama dengan 100 bhante atau 100 depa x 100 depa (100 rofa x 100 rofa)
 - kaboro. Kaboro artinya petak atau kira-kira 1/4 bage atau 25 bhante.
 - ntobu. Ntobu artinya kelompok atau bagian yang terdapat dalam 1 kelompok. Istilah ntobu ini biasanya digunakan pada suatu area pertanian dimana dalam 1 area tersebut terdapat beberapa tanaman namun ditanam terpisah-pisah. Artinya bagian yang terpisah tersebut memiliki tanaman yang berbeda dengan bagian lainnya. Jadi 1 bagian disebut sentobu.
 
- Bhaa. Bhaa sebenarnya adalah sama dengan satuan liter. Jadi pada zaman dahulu orang Muna menyebut 1 liter dengan sebutan sebhaa atau sebaa
 - Tonde. Tonde artinya gelas. 1 gelas artinya setonde.
 - Katoa. Katoa artinya loyang. 1 loyang artinya sekatoa.
 - Kasopa. Kasopa artinya mangkok. 1 mangkakok artinya sekasopa.
 - Piri. Piri artinya piring. 1 piring artinya sepiri. Lebih halus lagi disebut sepinda sebab kata piri sebenarnya adalah kata serapan dari Bahasa Indonesia (Wamba Malau)
 - Kopo. Kopo artinya genggam. 1 genggam artinya sekopo.
 - Kadu. Kadu artinya karung. 1 karung artinya sekadu.
 - Ghobho. Ghobo artinya ikat. 1 ikat artinya seghobo
 - Ghahu. Ghahy artinya loteng atau plafond rumah. Jadi 1 loteang sama dengan seghahu.
 - Lasa (penulis belum mengetahui artinya).
 - Kantobha. Kantobha artinya Lubang besar. Jadi 1 lubang besar artinya sekantoba.
 - Wua. Wua artinya buah. Jadi 1 buah sama dengan sewua.
 - Ghonu. Ghonu artinya biji. 1 biji = seghonu.
 - Kalangka. Kalangka artinya keranjang. Jadi 1 keranjang artinya sekalangka atau lebih halus lagi setopina. Di Kondongia menyebutnya sepukari.
 - Songi. Songi artinya ruangan. Jadi 1 ruangan artinya sesongi.
 
No comments:
Post a Comment